5 duta besar indonesia dan batiknya

5 Motif Batik Duta Besar Indonesia

Batik adalah salah satu warisan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Batik dewasa ini juga merupakan salah satu hasil produksi bangsa Indonesia yang tengah popular dan digandrungi oleh segala jenis lapisan masyarakat Indonesia baik dari kalangan menengah kebawah sampai kalangan menengah keatas. Berikut para Tokoh yang mengenakan Batik Indonesia

1. Djauhari Oratmangun

Djauhari Oratmangun - Duta Besar Indonesia dan Batiknya

Djauhari Oratmangun adalah Duta Besar Berkuasa Penuh untuk Republik Indonesia untuk Republik Rakyat China Merangkap Mongolia. Ia menjabat mulai dari tahun 2018 menggantikan pejabat sebelumnya, Sugeng Rahardjo. Djauhari adalah diplomat senior dengan karir cemerlang yang sudah malang melintang di dunia diplomasi Indonesia.

Diketahui Ia memulai karirnya sebagai Kepala Seksi Direktorat Kerjasama Ekonomi Multilateral, Kemlu tahun 1984-1985. Di tahun selanjutnya Ia menjabat sebagai Atase Sekertaris III Perutusan tetap RI untuk PBB di New York, AS tahun 1986-1990. Pada tahun 2001 hingga 2002 menjadi Direktur Multilateral Kemlu. Selanjutnya menjadu Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup PBB, Kemlu di tahun 2002-2004. Menjadi Deputy Chief of Misson, Kedutaan besar RI Den Haag, Belanda pada tahun 2004-2008. Di tahun 2009 menjadi Direktur Jendral kerjasama ASEAN/SOM Leader ASEAN-Indonesia. pada puncaknya, Ia menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Federasi Rusia Merangkap Republik Belarus pada tahun 2012-2016 hingga tugasnya saat ini sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Rakyat China Merangkap Mongolia.

Dapat dilihat dari berbagai sumber, Djauhari gemar mengenakan batik, seperti yang terlihat pada gambar, ketika Ia menghadiri sebuah acara pada tahun 2019, Ia terlihat mengenakan batik hitam oranye. Terlihat Ia mengenakan motif koin sen China kombinasi dengan parang dan daun maple. Koin sen China tersebut diketahui merupakan lambing kemakmuran dan kesejahteraan, dan motif daun maple yang menonjol dengan nama latin Acer Pseudoplatanus, merupakan simbol dari keharmonisan yang diketahui berubah warna dari hijau, yang menguning dan menjadi oranye. Daun ini juga diketahui lambang dari kesetiaan yaitu daun maple hanya pada berguguran di musim gugur saja.

2. Tantowi Yahya

Tantowi Yahya - Duta Besar Indonesia dan Batiknya

Tantowi Yahya merupakan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Selandia Baru Merangkap Samoa dan Kerajaan Tonga semenjak tahun 2017 hingga saat ini. Ia juga terkenal karena menjalani profesinya sebagai penyanyi, actor, dan pembawa acara di Indonesia.

Setelah lulus dari Akademi Kepariwisataan Indonesia (AKI) Ia malang melintang di dunia pariwisata dengan berkerja sebagai professional di berbagai hotel seperti Hotel Borobudur dan Hotel Hilton  Jakarta.

Diketahui pula bahwa Tantowi pernah bekerja di perusahaan Internasional BASF dari tahun 1993 hingga 2000. Setelah keluar dari BASF, Ia membentuk perusahaan sendiri di bidang Event Organizer dengan mengumpulkan beberapa artis yang kelak menjadi populer dan memiliki nama besar diantaranya, Titi DJ, Vina Panduwinata, Becky Tumewu, Lusi Rachmawati, Mollucas, Sherina, dan masih banyak lagi. Dibawah bendera Ceepee, Ia juga pernah menyelenggarakan event besar seperti BASF Award 1992-1994, Putri Indonesia, Miss Indonesia 1994-1996, Citra Pariwara 1994-1995, dan Panasonic Awards. Sebagai artis, Ia pernah menjadi pembawa acara Who Wants To Be Millionaire Indonesia, juga pernah menjadi penyanyi genre country dengan mengeluarkan beberapa album. Diketahui pula, suami dari Dewi Handayari dan dua orang putera ini menjadi anggota DPR dari Fraksi Golkar dari tahun 2014-2017 sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Duta Besar untuk Selandia Baru.

Terlihat pada gambar, Kakak dari artis dan pengusaha Indonesia, Helmi Yahya, gemar mengenakan batik dalam rangka langkah diplomasinya. Terlihat di tahun 2019 Ia berkeliling kota dengan mengenakan jas batik dengan motif sekarjagad dengan pewarnaan alami yang berasal dari Bayat, Klaten. Sekarjagad melambangkan pengetahuan yang luas bagi pemakainya karena sekarjagad dianalogikan sebagai peta dunia yang terdiri dari beberapa motif ceplokan yang disusun menjadi satu bidang kain.

3. Rusdi Kirana

Rusdi Kirana - Duta Besar Indonesia dan Batiknya

Rusdi Kirana merupakan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh untuk Malaysia sejak tahun 2017 hingga saat ini. Rusdi merupakan salah satu pengusaha terkenal Indonesia dan dikenal sebagai pendiri Lion Air Grup, yang memiliki sejumlah anak perusahaan seperti Batik Air, Wings Air, Malindo Air, dan Thai Lion Air. Lion Air Grup merupakan pelopor pesawat murah (Low Cost Carrier) di Indonesia.

Pada tahun 2014, Ia adalah Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Lalu pada tahun 2015, Ia ditunjuk sebagai Dewan Pertimbangan Presiden sebelum akhirnya menjadi Duta Besar Indonesia untuk Malaysia.

Terlihat Rusdi mengenakan kemeja batik coklat berbahan sutera di dalam kokpit pesawatnya, bermotif sido luhur kombinasi dengan parang klitik. Sido luhur sendiri berasal dari Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta. Sido Luhur biasanya dapat dikenakan pada prosesi pernikahan. Sido luhur bermakna bahwa setiap pemakainya akan dikarunai keluhuran, mulai dari materi, jabatan, dan apapun profesinya, sehingga dapat diberkahi dalam setiap ucapan dan tindakannya sehingga nantinya mencapai puncak kedudukan duniawinya. Sedangkan parang klitik adalah parang bermotif kecil diagonal yang bermakna memiliki perilaku yang halus dengan kelemahlembutan, sehingga diharapkan si pemakai memiliki sifat welas asih kepada setiap pemakainya.

4. Todung Mulya Lubis

Todung Mulya Lubis - Duta Besar Indonesia dan Batiknya

Todung Mulya Lubis adalah Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Norwegia dan Islandia sejak tahun 2018 hingga saat ini. Todung dikenal luas masyarakat Indonesia sebagai salah satu pengacara sukses dan juga praktisi hukum yang pemikirannya revolusioner dan kritis. Pria kelahiran Tapanuli, 71 tahun silam ini, mengeyam pendidikan dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Karir hukumnya dimulai dari tahun 1974, dimana Ia bekerja sebagai pengacara di sebuah Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang sangat focus terhadap hak asasi manusia. Setelah itu Ia melanjutkan studinya ke Law School University of California dan Harvard Law School AS.

Hingga akhirnya pada tahun 1991, Ia mendirikan firma hukum sendiri dengan nama The Law Office of Mulya Lubis and Partners, dimana firma ini banyak sekali berkecimpung di dunia korporat, komersial hingga penyelesaian sengketa karya perusahaan. Ia tercatat pada The Asia Pacific Legal edisi 500 pada tahun 2006/2007 sebagai seseorang yang terkemuka dan berpengaruh besar dalam menyelesaikan sengketa di Indonesia.

Terlihat Todung juga gemar dalam mengenakan batik sebagai aktifitas diplomasinya. Bersama dengan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan pada kunjungannya ke Norwegia tahun 2018, Todung terlihat menyambut dengan batik papua. Berwarna merah dengan aksen motif burung asli Papua, burung cendrawasih, rumah rumbai Papua, yang dikenal dengan nama Honai dan juga motif ukiran suku Asmat. Burung Cendrawasih memiliki symbol keindahan, dan kekayaan ragam fauna di papua. Sedangkan motif rumah Honai melambangkan rumah kebahagiaan bagi para penghuninya, dan motif ukiran Asmat, bermakna uniknya ragam tradisi patung ukir di Papua pada khususnya, dan di Indonesia pada umumnya.

5. Yuddy Chrisnandi

Yuddy Chrisnandi - Duta Besar Indonesia dan Batiknya

Yuddy Chrisnandi merupakan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Ukraina, Republik Georgia dan Armenia dari tahun 2017 hingga sekarang.. Yuddy mengawali karir sebagai anggota DPR masa jabatan 2004-2009 dari Partai Golkar, dan 2009-2014 dari Partai Hanura.

Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada era pemerintahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I, tahun 2014 hingga 2016, sebelum akhirnya dicopot dan digantikan menteri selanjutnya Asman Abnur.

Pria kelahiran Bandung 1968 ini mengawali pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran Bandung, dan pendidikan master dan doctor politiknya dari Universitas Indonesia dan diselesaikannya pada saat ia berumur 36 tahun. Ia juga banyak berkarir di bidang pendidikan dengan menjadi aktivis, pengajar, dosen dan pembicara di forum-forum nasional maupun internasional.

Terlihat pula aktifitas diplomasi Yuddy tidak terlepas dari batik. Ia terlihat mengenakan batik hitam merah dengan motif pisan bali di tahun 2018. Pisan bali memiliki makna yang sangat mendalam jika diteliti lebih jauh. Motif ini lazimnya diberikan oleh kekasih perempuan kepada kekasih pria yang hendak berpergian jauh dengan harapan agar sang kekasih akan kembali lagi. Batik ini sarat mengandung doa, harapan, dan keselamatan. Pisan bali berasal dari kata pisan yang artinya lagi dan bali artinya kembali. Motif ini terdiri pahatan bebatuan candi Jawa pada abad kesembilan.