5 Pemimpin Negara di KTT OPEC 1994

5 Motif Batik Pemimpin Negara di KTT OPEC 1994

KTT APEC 1994 diadakan di Bogor yang dihadiri oleh banyak sekali pemimpin dunia, perdana menteri dan presiden di antaranya, Korea Selatan, Jepang, Indonesia, Papua Nugini, Malaysia, Singapore, Amerika Serikat, Thailand, Brunei Darusallam, Kamboja, Filipina, Taiwan,Meksiko, Selandia Baru, Australia, Chile, China, Hongkong, dan Kanada. KTT APEC yang diselenggarakan ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama di pelbagai bidang seperti investasi, perdagangan, ekonomi, infrastruktur, perkembangan sumber daya manusia, UMKM, dan peningkatan teknologi. Tahun 1994 merupakan salah satu tahun keemasan Indonesia, dimana Indonesia memegang peranan yang sangat penting sebagai Negara dengan ekonomi kuat di kawasan Asia Tenggara, yang juga dijuluki “Macan Asia”. Pada pertemuan ini Indonesia sebagai tuan rumah memperkenalkan batik ke dunia dengan dipakainya batik oleh para peserta KTT ini. Perancang busana yang ditunjuk sebagai perancang resmi KTT ini adalah Sang Maestro Batik Indonesia, Iwan Tirta. Setiap pemimpin negara memakai batik tulis yang berbeda beda motifnya antara satu dengan yang lainnya, dan konon katanya tiap motif tersebut dibuat dengan melihat keadaan negara masing-masing dan kondisinya pada saat itu. Berikut adalah 5 pemimpin negara peserta KTT APEC 1994 yang dirangkum menjadi satu kerangka.

1. Soeharto

Presiden Indonesia yang berkuasa lebih dari tiga dekade ini dijuluki Bapak Pembangunan Indonesia, dimana Ia banyak melakukan pembangunan fisik dan infrastruktur. Di tangannya Indonesia menjadi salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang disegani karena terjadi lonjakan dan perkembangan di banyak bidang seperti ekonomi, politik, teknologi, dan kebudayaan. Seperti yang terlihat pada gambar, Soeharto berdiri di sebelah kanan Bill Clinton, mengenakan batik motif Semen Gurdo. Motif semen gurdo melambangkan banyak aspek, seperti hubungan antara matahari sang pemberi kehidupan (dengan symbol garudanya), pohon jenis hayat sebagai lambing pertumbuhan, gunung mahameru dan mahluk tumbuhan dan hewan yang berlari. Semen dalam bahasa Jawa merupakan arti dari kehidupan yang bersemi, pertanda adanya kehidupan di muka bumi, dan motif ini juga merupakan pakaian kebesaran Keraton Yogyakarta. Dapat disimpulakn bahwa motif semen gurdo yang dipakai oleh Soeharto mengandung makna yang luhur dan tinggi, apalagi jika dihubungkan dengan perannya sebagai tuan rumah KTT APEC 1994, dimana Indonesia dapat dilambangkan menjadi wadah atau tempat adanya pertukaran benefit (kehidupan) yang juga diintepretasikan sebagai investasi dan ekonomi yang maju yang dapat membawa negara Indonesia menjadi negara maju.

Baca juga:
– Batik Semen Rante salah satu motif andalan ketika pertunangan.
– Batik Semen Klewer melambangkan tumbuhnya kehidupan

2. Bill Clinton

Bill Clinton merupakan Presiden Amerika Serikat ke-42, yang terpilih dua periode berturut turut dari tahun 1993-2001. Ia juga merupakan suami dari mantan calon Presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton, yang pada pemilihan yang lalu kalah dari Donald Trump. Pria kelahiran 73 tahun silam ini merupakan loyalis Partai Demokrat AS. Ia juga diketahui lulusan Fakultas Hukum Universitas Georgetown, Oxford, dan Yale. Sebelum terpilih tahun 1993, Bill Clinton merupakan Gubernur Arkansas. Terlihat di gambar, Bill Clinton (tengah) menghadiri KTT APEC 1994 di Bogor. Terlihat Bill Clinton mengenakan batik hitam sogan dengan motif Burung Phoenix. Motif burung phoenix diketahui merupakan motif dari leluhur China, dimana burung phoenix berasal dari kata feng huang. Motif ini pertama kali diperkenalkan sebagai ragam hias pada jaman Kaisar Huang Ti. Jika dikenakan, secara metafora, phoenix memiliki beberapa makna. Kepalanya melambangkan kebajikan, dimana sayapnya melambangkan tanggung jawab. Punggungnya adalah perbuatan yang baik, dadanya adalah kemanusiaan. Burung phoenix pada jaman dahulu kala juga merupakan raja dari segala jenis burung.

3. Tomoiichi Murayama

Tomoiichi Murayama merupakan Perdana Menteri Jepang dari tahun 1994-1996. Dia merupakan pemimpin Partai Sosialis Jepang. Ia juga terkenal dengan pidatonya “Hari Jadi Ke-50 Perang Dunia Selesai”, dimana Ia meminta maaf atas nama Kekaisaran Jepang, karena telah banyak memakan korban saat Perang Dunia II. Dari diantara 10 Mantan Perdana Menteri yang masih hidup, Ia merupakan yang tertua, yaitu 96 tahun. Karirnya dimulai saat Tomiichi terpilih menjadi sekretaris perhimpunan buruh di perusahaan tempat ia bekerja, dan masuk sebagai anggota Partai Sosialis Jepang. Lalu menjadi di Balaikota Oita tiga periode berturut-turut, dan menjadi Walikota Oita juga tiga kali berturut-turut, yang dimana tahun 1972 terpilih menjadi anggota parlemen Jepang. Terlihat Jepang juga juga hadir dalam KTT APEC 1994 tersebut dengan dihadiri langsung oleh Perdana Menteri Tomiichi Murayama sebagai delegasi resmi. Tomiichi (paling kanan) terlihat mengenakan batik coklat sogan muda bermotif Satrio Manah. Satrio Manah dapat digambarkan seseorang yang sedang membidikkan panah, karena ada sesuatu yang ia inginkan atau ingin capai. Satrio Manah biasanya dipakai wali pengantin pria ketika melamar pengantin wanita, dengan harapan agar lamarannya dapat diterima.

4. Mahathir Mohamad

Tun Dr. Mahathir Mohamad merupakan Perdana Menteri Malaysia dari tahun 1981-2001, dan dilanjutkan tahun 2018-2020, dimana ia dinobatkan sebagai pemimpin tertua di dunia saat dilantik pada umur 92 tahun, 304 hari pada pemerintahannya yang kedua ini. Suami dari Siti Hazmah dan bapak dari 7 orang anak ini juga dinobatkan sebagai Bapak Moderenisasi Malaysia. Sepak terjangnya di kancah perpolitikan Malaysia tidak pernah diragukan lagi, seiring dengan karir dan pengalamannya yang sudah banyak. Mengawali hidupnya dengan menjadi lulusan Fakultas Kedokteran di King Edward VII College (Sekarang Universitas Nasional Singapore, dan mulai terpilih sebagai anggota parlemen dari Kota Setar Selatan dari Partai UMNO di tahun 1969. Lalu pada tahun 1974, Ia terpilih sebagai Menteri Pendidikan di bawah rezim Razak. Di tahun 1976, PM Razak meninggal lalu digantikan oleh wakilnya Hussein Onn, yang dimana di tahun yang sama Sang Perdana menteri memilih Mahathir sebagai Wakil Perdana Menteri. Terlihat pada gambar (kedua dari kiri), Mahathir yang merupakan delegasi resmi dari Malaysia, yang pada saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri, menghadiri KTT APEC di Bogor pada tahun 1994. Saat itu Mahathir mengenakan batik gelap sogan bermotif Ksatrian Boketan. Motif ini dicirikan dengan bentuk motifnya yang simetris dan berjajar diagonal rapi. Motif ini mengandung dua unsur, Ksatrian dan Boketan. Ksatrian adalah motif yang banyak digunakan Keraton Yogyakarta untuk mengiring pengantin yang duduk di kereta kencana. Motif ini juga biasanya diselipkan doa agar pemakainya akan bertingkah laku layaknya ksatria. Sedangkan boketan, berasal dari kata buket atau bouquet yang artinya bunga pada bahasa Perancis atau belanda. Batik motif boketan ini juga berbentuk bunga dan mengandung arti keindahan dan kelemahlembutan.

5. Kim Young Sam

Kim Young Sam merupakan Presiden Korea Selatan ke-7 yang menjabat dari tahun 1993-1998. Lahir pada tanggal 20 Desember 1927 dan meninggal pada 22 November 2015, Young Sam merupakan salah satu politisi Korea Selatan yang sangat disegani. Ia merupakan orang sipil pertama yang dapat menduduki jabatan sebagai presiden pada saat itu, dimana biasanya militer yang mendominasi. Terkenal dengan kebijakannya yang sangat anti korupsi dan menahan dua Presiden Korea Selatan sebelumnya akibat tindak pidana korupsi. Mengawali karir politiknya di tahun 1974 sebagai Partai Demokrat Baru, Young Sam juga merupakan aktivis sejati, dimana banyak mengakomodasi dan memberikan bantuan hukum kepada beberapa buruh yang diperlakukan tidak adil oleh perusahaannya. Ia juga pernah menjadi tahanan rumah, dimana Young Sam yang saat itu menjadi oposisi pemerintahan, dikarenakan Ia diusir dari kegiatan berpolitik dikarenakan menyuarakan protes keras saat kudeta militer tahun 1979. Sebagai delegasi resmi Korea Selatan, Presiden Kim Young Sam menghadiri KTT APEC di Bogor 1994 atas undangan resmi Pemerintah Indonesia. terlihat Ia mengenakan batik gelap bermotif Parang Seling Kembang. Parang Seling mengandung arti si pemakai yang tangguh dalam setiap tantangan hidup. Dimana seling digambarkan seperti gelombang atau cobaan dimana si pemakainya akan menjadi pribadi yang tangguh di setiap kejadian di hidupnya, dan kembang adalah ornamen yang mencerminkan keindahan dan kelemahlembutan serta kecantikan.