Airlangga Hartarto dengan Batik Indonesia Motif Sawat Pengantin

Arti Motif Batik Sawat Pengantin, Airlangga Hartarto

Airlangga Hartarto merupakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia periode 2019-2024. Pria kelahiran Surabaya, 1 Oktober 1962 ini pada periode sebelumnya menjabat sebagai Menteri Perindustrian Indonesia mulai tahun 2016-2019, dan Ketua umum Partai Golkar dari tahun 2017 menggantikan Setya Novanto. Airlangga terbilang memiliki karir yang baik, dimana ia pernah menjabat di banyak posisi seperti Presiden Komisaris PT. Fajar Surya Wisesa, Presiden Komisaris PT. Ciptadana Sekuritas, dan Presiden Direktur PT. Bisma Narendra. Suami dari Yanti K. Isfandiary dan 8 orang anak ini juga dapat dikatakan meneruskan jejak sang ayah, Hartarto Sastrosoenarto yang pada jaman Soeharto juga pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian.

Terlihat pada instagram pribadi Airlangga, ia gemar sekali mengenakan batik pada setiap acara. Seperti yang terlihat saat acara Gelar Buah Nasional Agustus V 2020 di Jakarta, ia mengenakan batik khas Cirebon bermotifkan Sawat Pengantin. Motif Sawat Pengantin sangat lah identik dengan motif khas Jawa Barat, khususnya Cirebon, dan lebih tepatnya trusmi. Motif Sawat Pengantin terdiri dari dua pola. Pola pertama digambarkan dengan pohon hayat yang dikelilingin motif lidah, dan pola kedua adalah pohon hikayat yang dikelilingi motif lidah, motif garuda, dan motif meru. Sawat sendiri pada bahasa Jawa diartikan sebagai sayap, atau lar (pada bahasa Cirebon). Motif ini dikaitkan dengan pengantin ketika mereka salah menafsirkan sawat dengan sahwat (nafsu birahi) yang identik dengan pengantin baru. Batik Sawat Pengantin memiliki makna tentang penggambaran hubungan mikrokosmos atau batin manusia seperti lahir, jasmani dan batin, dan juga makrokosmos yaitu hubungan manusia dengan alam semesta. Kesimpulannya, motif Sawat Pengantin ini merupakan manifestasi dari symbol harapan agar orang yang memakai batik ini dapat dianugerahi kebahagiaan dan selalu dilindungi oleh Tuhan dari godaan.