Motif batik Yuyu Sekandang berasal dari Surakarta atau Solo yang biasanya digunakan dalam upacara kelahiran seorang bayi atau mitoni atau upacara tujuh bulanan. Dalam adatnya, seseorang yang tengah hamil 7 bulan memakai atau berganti 7 macam kain adat, yang salah satunya adalah Yuyu Sekandang. Ini dimaknai agar nanti proses persalianan sang ibu akan semudah berganti pakaian saja, tanpa ada halangan. Bagi sang anak, motif Yuyu ini atau dalam bahasa Indonesia adalah kepiting, dapat dianugerahi berkah dan rejeki yang melimpah, dan memiliki anak (yuyu) sekandang (banyak).
Batik Yuyu Sekandang ini biasanya diturunkan (lungsuran) dari neneknya, sehingga bermakna agar sang bayi dapat selalu mengingat siapa leluhurnya dan memiliki umur yang panjang. Selanjutnya sang orangtua juga akan menyimpannya, agar nanti bisa diwariskan kepada cucu mereka selanjutnya. Pada masyarakat Jogja, batik motif Yuyu Sekandang dimaknai dengan dipakai saat prosesi siraman sebelum acara pernikahan sebagai alas duduk saat penyiraman.
