Motif Batik Asli Madura

Motif Batik Asli Madura

Pulau Madura merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang kaya akan keanekaragaman budayanya. Area yang terkenal dengan makanan khas nya yang mendunia, sate Madura, terdiri dari empat kabupaten, yaitu Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep. Pulau ini juga dikenal dengan ragam batiknya yang indah dan eksotik. Dikatakan eksotik karena kebanyakan dari pewarnaannya menggunakan warna-warna terang dan solid, dikarenakan letak geografisnya yang berada pada Pantai Utara Jawa, yang memiliki ciri khas warna yang terang dan cerah, seperti merah terang, hijau terang, dan kuning cahaya. Disamping itu, kebanyakan orang asli Madura yang berkulit sawo matang dan gelap, karena keadaan iklim dan cuaca yang cenderung panas membuat warna-warna cerah tersebut digemari.

Bermula dari abad ke-16 dan ke-17, pecahnya peperagan di area Pamekasan antara Raden Azhar dan Ke’Lesap. Raden Azhar merupakan salah satu guru spiritual Adipati Pamkesan, Adipati Arya Adikara IV, dan Ke’Lesap merupakan Putera dari Cakraningrat I dengan selirnya. Singkat cerita, pada peperangan tersebut, Raden Azhar mengenakan pakaian kebesaran atau keageman kain batik motif parang atau leres (dalam bahasa Madura). Ia terlihat gagah dan menawan ketika peperangan tersebut yang lalu juga berlanjut hingga menjadi perbincangan masyarakat dan tokoh adat sekitar seputar kain batik yang dikenakannya. Hal ini juga dikaitkan dengan adanya hubungan erat antara Madura dengan Jogjakarta, dimana Raja-Raja Mataram di Jogjakarta masih terikat hubungan darah dengan para Adipati di Madura, dimana Cakraningrat I adalah bawahan dari Sultan Agung, Kesultanan Mataram.

1. Batik Asli Madura Motif Lancor

Batik Asli Madura Motif Lancor

Beberapa motif batik asli Madura diantaranya adalah motif Lancor, Poncowarno, Serat Kayu, Serat Batu, dan Mata Keteran. Motif Lancor merupakan motif asli Kabupaten Pamekasan. Lancor mengacu pada menara yang berada di lapangan alun-alun Pamekasan. Pewarna yang digunakan adalah naptol dan remasol. Naptol untuk pewarna merah dan biru, sedangkan remasol untuk warna kuning, merah mawar, hijau, hingga jingga. Motif kedua yaitu Motif Poncowarno dimana warna yang digunakan lebih banyak dari motif Lancor, tetapi dengan gambar motif yang lebih sederhana.

2. Batik Asli Madura Motif Serat Kayu

Batik Asli Madura Motif Serat Kayu

Untuk motif selanjutnya, yaitu motif Serat Kayu dibuat di Kecamatan Proppo bagian selatan. Pembuatannya dimulai dengan menutupi motif dengan malam, lalu kain diletakkan di atas lincak dan dilipat-lipat selebar 20cm. Setelah itu lipatannya ditekan di atas lincak dan diulangi beberapa kali hingga malam pecah dan membentuk garis bengkok yang menyerupai serat kayu.

3. Batik Asli Madura Motif Serat Batu

Batik Asli Madura Motif Serat Batu

Untuk motif Serat Batu, memiliki kemiripan pewarnaan seperti motif Serat Kayu. Pembeda utama ada pada pembuatan corak motifnya, dimana kain digeser ke kiri dan kanan di atas sebuah meja. Lalu kain disatukan dan diremas-remas dan dilanjutkan dengan pencelupan dengan warna yang berbeda dengan warna asalsehingga membentuk garis seperti serat batu.

4. Batik Asli Madura Motif Mata Keteran

Batik Asli Madura Motif Mata Keteran

Yang terakhir, adalah motif Mata Keteran, dimana motif ini juga asli Pamekasan. Warna dominan yang dipakai adalah kuning merah muda, dan hijau. Motif ini dilambangkan dengan mata burung perkutut sebagai objek utamanya.