SHIBORI, Kain Indonesia yang berasal dari Jepang

SHIBORI, Kain Indonesia yang berasal dari Jepang

Salah satu batik Indonesia yang digemari di dalam negeri yaitu Shibori, perlu diketahui bahwa jenis batik ini merupakan teknik pewarnaan yang berasal dari negeri Sakura Jepang. Diambil dari kata Shibori (Shiboru) yang artinya kain yang diwarnai dengan cara diikat dan dicelupkan. Shibori pada jaman dahulu kala dipakai pada jaman Kekaisaran Jepang. Konon katanya, kain ini dipakai karena pewarnaannya dapat bertahan hingga 600 tahun lamanya, yang tidak mudah luntur. Konsep Shibori ini juga dapat dikaitkan dengan teknik pewarnaan serupa yaitu tie dye dengan teknik ikat celup. Sehingga warna yang dihasilkan acak dan tidak beraturan.

6 Teknik Pewarnaan Shibori

Di dalam negeri sendiri, Shibori memiliki beberapa istilah lokal seperti di Jawa yang terkenal dengan jumputan, di Banjarmasin yang dikenal dengan sasirangan, atau di Palembang yang dikenal dengan Pelangi. Minimal teknik ini dibagi menjadi 6 teknik pewarnaan seperti:

1. Kanoko Shibori

Teknik yang paling sering dijumpai di Indonesia dimana diikat dengan benang secara acak atau sebelum diikat kain tersebut dilipat terlebih dahulu sehingga motif yang dihasilkan berupa bercak melingkar.

2. Miura Shibori

Teknik ini biasanya digunakan oleh para pemula yang ingin mempelajari teknik mencelupkan kain di rumah. Bahan yang diperlukan cukup simple hanya beberapa utas benang untuk mengikat bagian kain yang diinginkan. Hasilnya pun menjadi pewarnaan dengan hasil yang mengacak.

3. Arashi Shibori

Diambil dari kata arashi dalam bahasa Jepang yang artinya badai. Teknik ini seperti namanya, menghasilkan motif yang menyerupai badai, dengan melilitkan kain pada pipa secara diagonal. Lilitan yang tidak terlalu kencang menghasilkan motif badai yang indah.

4. Itajime Shibori

Dengan bantuan dua buah batang kayu, sehelai kain polos dijepit di antara 2 batang kayu tersebut, lalu diikat dengan tali dan benang yang menghasilkan motif corak kotak-kotak.

5. Kumo Shibori

Teknik ini dijelaskan dengan cara terperinci, dan merupakan teknik yang tersulit. Kain dilipat sedemikian rupa lalu juga diikatkan dengan benang. Dengan ketelitian yang tinggi. Teknik Kumo ini menghasilkan motif laba-laba. Teknik ini karena prosesnya silit sehingga dijual dengan harga yang lebih mahal.

6. Nui Shibori

Nui merupakan teknik pewarnaan yang paling berbeda dari lainnya. Nui menggunakan pola jahitan tertentu yang dibuat secara beraturan dan harmonis. Motif ini akan juga membuat pola jahitan yang sudah dibuat.