5 Desa Penghasil Batik di Pekalongan

5 Desa Penghasil Batik di Pekalongan

Pekalongan merupakan salah satu daerah yang letaknya di Jawa Tengah, kira-kira 2 jam jauhnya ditempuh dengan jalur darat dari Kota Semarang. Pekalongan juga terkenal dengan kota yang menjadi salah satu sentral penghasil batik, tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi di Indonesia dan juga dunia. Seperti yang dijadikan simbolnya, “Pekalongan World’s City of Batik” atau Pekalongan Kota Penghasil Batik Dunia. Batik yang identik dengan kota Jogja atau Solo, sebenarnya juga merupakan salah dua sentra batik di Indonesia, tetapi Pekalongan memiliki ciri khasnya sendiri. Tidak seperti dua kota di atas yang memiliki ciri khas kain yang kebanyakan berwarna coklat sogan, atau hitam atau putih, Pekalongan lebih mengutamakan corak yang lebih modern dan banyak bersentuhan dengan flora dan fauna, juga ditunjang dengan pewarnaanya yang relative lebih cerah dan berwarna-warni khas batik pesisir yang membuatnya juga diminati banyak orang. Kali ini kita akan menjelajahi 5 desa di Pekalongan yang menjadi sentra industry batik disana.

1. Kampung Wiradesa

Kampung Wiradesa

Letaknya yang kira-kira 30 menit di luar kota Pekalongan, menjadikan Wiradesa menjadi salah satu desa terkenal penghasil batik di Pekalongan. Tata letaknya mirip seperti desa pada umumnya tetapi tiap rumah memiliki papan nama merek yang dipasang sesuai nama masing-masing toko. Kita juga dapat melihat langsung seluruh prosesnya disana.

2. International Batik Center (IBC)

International Batik Center

IBC merupakan salah satu pusat batik terbesar di Pekalongan. Tempatnya yang besar seperti supermarket, membuat IBC menjadi salah satu destinasi wisata, tidak hanya turis local tapi juga turis mancanegara. Kita dapat menemukan banyak sekali batik disana mulai dari batik cetak, batik cap, dan juga batik tulis.

3. Desa Pesindon

Desa Pesindon

Desa yang terletak di dalam kota Pekalongan ini tergolong desa yang kecil jika dibandingkan dengan yang lain. Tapi, walaupun kecil, dan padat penduduk, hampir 80% seluruh rumah yang ada di desa Pesindon merupakan Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk industry batik. Pada tahun 2018, Kompas mencatat paling tidak terdapat 50 an rumah sentra batik hanya di Desa Pesindon saja.

4. Pasar Grosir Setono

Pasar Grosir Setono

Pasar Grosir Setono (PGS) merupakan salah satu pasar tradisional yang ada di Pekalongan, yang tidak hanya menjual batik saja, namun juga banyak sekali kerajinan tangan dan kebutuhan rumah tangga seperti gorden, seprai, dan taplak meja. Juga beberapa the tradisional khas Jawa seperti Teh Nutum Teh bandulan, dan Teh Sigma.

5. Batik Art Oey Soe Tjoen

Batik Art Oey Soe Tjoen

Oey Soe Tjoen adalah salah satu seniman batik terkenal di Indonesia yang sudah memulai karyanya dari tahun 1925. Saat ini toko batiknya dikelola oleh generasi ke-3 dan ke-4. Letaknya ada di Jalan Raya Kedungwuni, batik Oey Soe Tjoen memiliki ciri khas tersendiri yaitu kain pagi-sore, dimana pada satu kain terdapat dua motif yang berbeda dengan ciri khas warna pastel dan beberapa karyanya adalah kain encim peranakan khas Pekalongan. Motif khas lain Oey Soe Tjoen yaitu motif batik Hokokai (campuran peranakan Indo-Jepang) dan juga burung Hong (campuran peranakan Indo-Tionghoa). Pelanggan harus mengocek harga lebih dalam disini karena harga yang ditawarkan mulai dari jutaan rupiah per helai kainnya. Dan yang paling ekslusif nya lagi, tiap orang yang ingin membeli masuk daftar tunggu yang diperkirakan hingga 3 bulan kedepan.