7 Cara Memelihara dan Menyimpan Batik Tulis

7 Cara Merawat dan Menyimpan Batik Tulis

Batik tulis merupakan salah satu jenis batik yang nilainya tergolong relatif mahal. Kisaran harga batik tulis di Indonesia mulai dari ratusan ribu, hingga ada yang puluhan bahkan ratusan juta rupiah per helainya. Hal ini disebabkan banyak faktor seperti faktor prosesnya, faktor lama pengerjaannya, faktor historis, hingga faktor umur batik tersebut. Umur sehelai kain batik tulis ada yang bisa mencapai hingga ratusan tahun, tergantung bagaimana sang pemilik menjaga dan menyimpan batik tulis tersebut.

Ternyata, memelihara sehelai kain batik tidaklah mudah. Banyak sekali tips dan trik untuk menjaganya, agar tidak cepat sobek, tidak berlubang dimakan ngengat, dan warnanya tidak mudah pudar.

Berikut adalah 7 tips dan trik menjaga dan menyimpan batik tulis dengan benar.

1. Cuci Dengan Tangan Bukan Mesin

Mencuci kain batik tulis tidak dapat disamakan dengan mencuci kain atau baju lainnya. Jikalau mencuci baju dapat dilakukan dengan mudah ke dalam mesin cuci, maka hal ini adalah seseuatu yang tidak direkomendasikan dalam merawat kain batik tulis. Jaman dahulu kala memang belum ditemukan mesin cuci, sehingga para leluhur kita mencuci kain batik secara manual dengan tangan.

Tetapi alasan yang paling mendasar adalah dengan memutar atau mengaduknya di dalam mesin cuci mengakibatkan serat kain tertarik dan menyebabkannya berkerut. Selain itu, ketika mencuci dengan tangan, usahakan pula untuk tidak menggunakan sikat. Ini dimaksudkan agar warna tidak cepat luntur atau pudar.

2. Cuci Dengan Sabun Khusus Batik

Mencuci batik tulis juga tidak bisa dengan sabun cuci biasa atau deterjen. Secara ilmiah dan uji klinis, kandungan kimiawi pada deterjen dapat merusak kain dan warna pada kain batik. Ini dikarenakan serat kimiawi deterjen yang keras untuk menghilangkan noda.

Pada jaman dahulu, para leluhur kita menggunakan sabun yang terbuat dari biji lerak. Biji lerak pertama kali ditemukan di India dan Nepal, yang pada mulanya digunakan orang disana untuk mengobati penyakit eksim dan psoriasis.

Biji lerak merupakan tumbuhan sekam atau cangkang pada buah yang dipanen dari sapindus mukorossi, pohon asli dari iklim hangat, dan hujan seperti tipikal negara di Asia bagian selatan.

Biji lerak sangat dikenal sebagai deterjen tradisional karena bijinya mengandung saponin, suatu kandungan alkaloid beracun yang menghasilkan busa dan saponin bekerja sebagai surfaktan yang dapat mengangkat noda, minyak, dan kotoran. Disamping biji lerak, mencuci batik tulis juga dapat dilakukan dengan mudah menggunakan shampoo untuk rambut.

3. Dikucek Bukan Diperas

Mencuci batik tulis harus seperti halnya memperlakukan seorang gadis, dengan cara lemah lembut tanpa kekerasan. Cucilah kain batik hanya dengan tangan, dan hanya perlu dikucek sebentar saja tanpa harus diperas untuk mengeringkan air yang masih ada pada serat kain batik tulis itu sendiri. Memeras kain batik dapat mengakibatkan serat kain berkerut dan rusak.

4. Keringkan Dengan Angin

Ketika  batik tulis telah dicuci, maka setelah itu keringkan kain batik hanya dengan diangin-anginkan saja, tanpa menjemur langsung di bawah matahari atau dimasukkan ke dalam mesin pengering otomatis. Menjemur di bawah matahari langsung menyebabkan warna batik yang akan cepat pudar. Dan memasukkan batik ke dalam pengering otomatis dapat menyebabkan bahan mengkerut atau mengecil, karena panasnya berbeda.

5. Dilapisi Kain Ketika Disetrika

Ketika ingin menyertrika kain batik dengan setrika listrik atau uap, dianjurkan untuk melapisi kain batik dengan selembar kain tipis di atas permukaan batik tersebut. Ini dilakukan agar menghindari kain dengan paparan panas berlebih dari setrikaan. Ini adalah cara tradisional yang dilakukan para nenek moyang kita dari jaman dahulu kala.

6. Dianjurkan Tidak Memakai Pewangi atau Parfum

Pewangi pakaian, baik pewangi setrika atau pewangi badan (parfum) merupakan senyawa kimia yang keras jika dipaparkan langsung ke kain batik tulis atau kemeja batik tulis. Sehingga dianjurkan untuk tidak memakai keduanya, karena begitu disemprotkan, maka tendensinya akan meninggalkan bekas noda yang nantinya sulit untuk dicuci atau dihilangkan.

7. Simpan Dengan Perlakuan Khusus

Menyimpan batik tulis harus dengan perlakuan yang special. Simpanlah kain batik di lemari dengan suhu kering, tetapi jangan di lemari yang lembab. Ketika disimpan di area yang lembab, maka akan menarik binatang seperti ngengat untuk datang dan menggerogoti kain batik yang dapat menyebabkan batik tulis berlubang.

Cara lainnya adalah disimpan dengan dilapisi kain atau kertas satu per satu. Atau ketika disimpan di lemari atau di koper, jangan lupa untuk memberikan sedikit lada atau akar wangi. Kedua tumbuhan tersebut adalah musuh dari ngengat yang tidak mereka sukai. Temperatur juga harus diatur, minimal dibawah 25 derajat celcius.