Batik Indonesia Motif Ceplok Jamblang

Batik Indonesia Motif Ceplok Jamblang

Batik Ceplok merupakan salah satu motif pakem atau motif utama Kerajaan Mataram jaman dahulu kala yang saat ini terpecah menjadi Keraton Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Seperti yang sudah pernah diulas pada artikel-artikel sebelumnya, motif ceplok digambarkan dengan motif yang simetris dan geometris, yang membentuk lingkaran maupun bujur sangkar yang membentang sepanjang kain. Motif geometris tersebut biasanya dikombinasikan dengan elemen obyek lainnya seperti bunga, garuda, ataupun burung. Penggambaran motif simetris yang rapi tersebut merupakan analogi dari kehidupan manusia yang mengandung harapan agar hidupnya teratur dan mengisyaraktakan bahwa kehidupan manusia sesuai dengan garis nasib yang ditakdirkannya oleh Tuhan. Pemakaian batik ceplok jaman dahulu kala, identic dengan seragam busana para birokrat di pemerintahan. Ini mengandung harapan agar sang pemakai tetap amanah dalam menjalakan tugasnya dengan lurus, jujur dan mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi.

Salah satu contoh motif ceplokan yang tertua yaitu ceplok kawung, dimana motif ini dianggap perpaduan motif yang menggambarkan kesempurnaan, dimana kawung merupakan symbol kenetralan pikiran dan jiwa. Yang tak kalah umum dijumpai yaitu ceplokan jamblang. Motif ceplokan jamblang merupakan perpaduan dua motif, ceplok dan jamblang. Jamblang sendiri dapat diartikan sebagai salah satu jenis pohon buah dari spesies jambu. Pohon daun jamblang memiliki tinggi hingga 20 meter dan daun yang besar hingga 10 cm. jamblang juga dipercaya sebagai obat alternative bagi penderita diabetes. Sifat utama dari pohon ini sebagai penyejuk dan pemberi oksigen yang baik. Ini dimaknai bahwa ceplok jamblang cocok dikenakan bagi seorang pemimpin yang mengayomi dan melindungi masyarakatnya, dimana karakternya yang jujur dan juga amanah dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin.