Batik Indonesia Motif Rujak Senthe

Batik Indonesia Motif Rujak Senthe

Ketika berbicara tentang motif Rujak Senthe, dapat dipastikan orang akan mengaitkan erat dengan motif Udan Liris. Memang benar kedua motif ini sekilas terlihat sangat mirip. Keduanya memiliki kontur motif juga yang sama yaitu lereng atau diagonal yang terdiri minimal 7 motif mikro utama yaitu lidah api, setengah kawung, banji sawit, mlinjon, tritis, ada-ada, dan watu malang. Rujak Senthe secara etimologis berasal dari kata rujak yang juga diasosiasikan makanan asli Indonesia. Rujak merupakan makanan yang terdiri dari banyak buah-buahan yang diberi cairan gula aren dan cabe rawit yang memberikan sensasi kesegaran tetapi juga pedas dan berbagai rasa lainnya.

Untuk Udan Liris atau hujan gerimis berarti memberi makna Rakhmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan berharap datangnya kesejahteraan dan kemakmuran. Perbedaan utama dari kedua motif ini, Rujak Senthe biasanya bermotif hitam, sedangkan Udan Liris bermotif putih. Untuk persamaannya, kedua motif ini mengandung makna yaitu dalam mengarungi atau menjalani kehidupan ini harus memiliki daya tahan ketabahan yang tinggi, karena dalam hidup ini pasti ada suka dan duka, untung dan malang, dan juga dalam menghadapi halangan dan rintangan hidup. Kedua motif ini dahulu kala merupakan motif larangan keraton, dimana hanya raja-raja saja yang boleh mngenakan. Tetapi seiring perkembangan jaman, motif ini dipakai oleh siapa saja terutama untuk beberapa acara-acara besar seperti pernikahan, siraman, tunangan, mitoni, ulang tahun, dan lain-lain.