Batik Indonesia Motif Truntum

Batik Indonesia Motif Truntum

Salah satu motif batik tradisional Jawa yang paling populer yaitu motif batik truntum. Truntum diambil dari kata tumaruntum yang berarti tumbuh berkembang. Secara fisik, batik truntum ini digambarkan dengan motif tipikal yang kecil seperti bintang-bintang dan biasanya digambarkan di satu helai kain batik sogan berwarna coklat sogan. Motif yang berasal dari Kesunanan Surakarta ini memiliki sejarah panjang dalam terbentuknya motif truntum ini.

Dikisahkan bahwa batik truntum ini diciptakan oleh Gusti Kanjeng Ratu Kencana yang merupakan istri dari Pakubuwono III. Saat ia dipersunting sang Raja dan belum memiliki keturunan, GKR Kencana mengetahui bahwa sang raja lebih senang menemui para selirnya. Ia lalu bersedih dan banyak menghabiskan waktunya untuk merenung. Dari perenungannya tersebut, suatu hari iamendapatkan suatu ilham atau ide menciptakan batik yang terilhami dari bunga tanjung yang berukuran kecil. Hal ini ia lakukan demi menghabiskan waktunya agar tak terlampau terlarut dalam kesedihannya itu. Lalu mulailah ia membatik dan benar saja, sang raja mulai tercuri perhatiannya. Lambat laun, sang raja yang mengetahui kegiatan sang permaisurinya ini sangat menyenangi dan menggemari hasil batikan truntum yang dibuat oleh sang istri tercinta. Hati sang raja kemudian bersemi kembali dengan menganalogikan hatinya berkelap-kelip seperti truntum yang menyerupai bintang di langit tersebut. Setelah selesai dibatik, kain ini dipersembahkan ke sang raja sebagai tanda kesetiaan dan kasih sayangnya.

Motif yang sangat lazim ditemui untuk acara-acara perkawinan, siraman, tunangan, bahkan acara tujuh bulanan ini memiliki makna utama cinta kasih yang tulus dari seseorang, dikarenakan sejarahnya tersebut. Saat acara perkawinan, batik truntum dikenakan oleh orang tua mempelai, dimana melambangkan cinta kasih sang orangtua kepada anaknya yang akan juga diteruskan kepada sang calon mempelainnya. Pada jaman sekarang, motif truntum biasanya dikombinasikan dengan motif pakem lainnya seperti motif parang, motif kawung, motif garuda, motif sawat, dan lainnya.